• Dhieva Dhidan Irawan
• 29 Sep 2025

Serpong, 2025 – Selama dua hari, Gedung Habibie Serpong menjadi saksi terselenggaranya International Maritime Symposium on Hydrodynamic Science & Technology (IMS-HydroST) yang menghadirkan para peneliti, akademisi, dan praktisi industri maritim dari dalam dan luar negeri. Kegiatan ini diprakarsai oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebagai wujud komitmen memperkuat fondasi riset maritim Indonesia dalam menghadapi tantangan global.

Acara ini dibuka dengan kehadiran Kepala BRIN, Dr. Laksana Tri Handoko, yang menekankan pentingnya riset hidrodinamika untuk mendukung daya saing maritim nasional. “Penguasaan teknologi hidrodinamika bukan hanya memperkuat industri perkapalan, tetapi juga mendukung visi Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia,” ujarnya dalam sambutan pembukaan.

Simposium ini menampilkan berbagai penelitian terkini, mulai dari teknologi desain kapal ramah lingkungan, pemodelan arus laut, hingga green maritime technology. Para pakar internasional juga hadir memberikan kontribusi pemikiran, sehingga forum ini menjadi ajang berbagi ilmu pengetahuan dan teknologi maritim lintas negara.

Founder sekaligus Direktur National Oceanographic, Ir. Mujizat Alam, S.Kel., M.MT., turut hadir memberikan perspektif strategis. Dalam keterangannya, Mujizat Alam menyampaikan bahwa IMS-HydroST ini sebagai forum strategis yang sangat penting bagi penguatan ekosistem riset maritim Indonesia. Kegiatan ini tidak hanya menampilkan capaian riset mutakhir, tetapi juga menjadi wahana yang mempertemukan peneliti, regulator, dan pelaku industri dalam satu kerangka dialog ilmiah yang produktif.  "Saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas terselenggaranya kegiatan ini. IMS-HydroST adalah bukti nyata bahwa dengan kolaborasi lintas sektor dan keberlanjutan riset yang terarah, Indonesia memiliki modal kuat untuk menapaki kemandirian sekaligus daya saing maritim di tingkat global.” pungkasnya