Follow us

Yuk, Dukung Kelestarian Lamun



Seperti yang kita ketahui, lamun merupakan salah satu ekosistem penyusun di pesisir yang memiliki peran penting. Namun, tahukah kamu bahwa kehidupan lamun terancam? Berdasarkan Duarte dan Gatusso (2010) bahwa padang lamun dunia mengalami penurunan sekitar 2-5% tiap tahunnya. Selain itu, Nelleman et al. (2009) menyatakan 2/3 padang lamun dunia hancur. Penurunan ini disebabkan oleh barbagai faktor alam maupun manusia.

Faktor alam yang dapat menyebabkan penurunan padang lamun, contohnya badai yang dapat menyebabkan tercabutnya akar lamun serta mengikis permukaan sedimen, dan gempa bumi yang mengakibatkan peningkatan garis pantai dan paparan vegetasi lamun (Rahmawati 2011). Selain itu, manusia juga cukup berkontribusi berbuat kerusakan yang menyebabkan penurunan lamun. Kegiatan pengerukan, reklamasi pantai, dan penambangan pasir dapat menyebabkan perairan keruh, sehingga mengurangi masukkan penetrasi cahaya yang sangat dibutuhkan dalam proses fotosintesis. Kegiatan perikanan seperti penggunaan alat pukat dapat mencabut lamun dari substratnya, serta lalu lalang kapal dapat menyebabkan daun lamun terpotong oleh baling-baling kapal.

Berbagai ancaman yang terus terjadi menjadikan kondisi lamun semakin kritis. Maka diperlukannya langkah konservasi demi menjaga kelestarian lamun. Pentingnya konservasi lamun berkaitan dengan keberlanjutan kegiatan ekonomi serta jasa ekologinya (Sheppard et al. 1992; Cosranza et al. 1997; Orth et al. 2006).

Berbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah dan lembaga lainnya demi menjaga kelestarian lamun. Berbagai kawasan ditetapkan sebagai kawasan konservasi lamun, contohnya yaitu di Kabupaten Bintan yang merupakan lokasi Kawasan Konservasi Padang Lamun. Pemerintah juga melakukan monitoring berkala tiap tahun yang dilakukan oleh LIPI di beberapa lokasi, sehingga kita dapat mengetahui perkembangan kondisi lamun setiap tahunnya.  Sebagai referensi untuk mengetahui kondisi lamun setiap tahun, kita bisa mencari buku “Status Padang Lamun” yang diterbitkan LIPI. Selain itu, dilakukan penelitian dan percobaan terkait rehabilitasi lamun untuk membantu meningkatkan kembali ekosistem padang lamun.

Lalu apakah yang bisa kita lakukan? Kita bisa mulai berkontribusi dengan hal kecil di kehidupan sehari-hari, seperti mengurangi penggunaan plastik yang bisa mengancam kehidupan di laut. Selain itu, kita dapat mencari informasi terkait lamun mulai  dari apa itu lamun, dan bagaimana kondisinya. Serta menyebarluaskan apa yang kita dapat. Nah, yuk mulai dari sekarang kita dukung kelestarian lamun!

 

Sumber :

Costanza R, D’Arge R, De Groot R. 1997. The value of the world's ecosystem services and natural capital. Nature. 387: 253–260.

Duarte CM, Gatusso JP. 2010. Seagras Meadows. www.eoearth.org/article/Seagrass-meadows.

Nelleman C, Corcorn E, Duarte CM, Valdes L, Deyoung C, Fonseca L, Grismidth G. 2009. Blue Carbon, A Rapid Respon Assessment. Norway:UNEP.

Orth RJ, Carruthers TJB, Dennison WC, Duarte CM, Fourqurean JW, Heck Jr KL, Hughes AR, Kendrick GA, Kenworthy WJ, Olyarnik S, Short FT, Waycott M, Williams SL. 2006. A Global Crisis for Seagrass Ecosystems. BioScience. 56 (12): 987.

Rahmawati S.2011. Ancaman terhadap komunitas padang lamun. Oseana. 36(2): 49-58.

Sheppard C, Price A, Roberts C. 1992. Marine ecology of the Arabian region: patterns and processes in extreme tropical environments. London (UK): Academic Press.