Siklon Tropis Penyebab Gelombang Badai. Bagaimana Dampaknya Untuk Indonesia?
- Luthfi Fauzan Akuan, S.Kel
- 26 Oct 2017
Siklon Tropis
Siklon tropis adalah sistem angin pusaran yang biasanya terbentuk di lautan dimana suhu permukaan lautnya melebihi 26,5 derajat celcius (daerah pusat tekanan rendah di tropis) diantara garis lintang ±5 derajatLintang Utara Selatan (LU/LS) menjauhi ekuator. Evolusi siklon tropis di dasari dari penambahan kecepatan angin yang drastis dimana Depresi Tropis terjadi pada kecepatan angin sekitar 20 knot, Badai Tropis kecepatan angin meningkatt antara 34 knot dan 64 knot dan Siklon Tropis Kecepatan angin melebihi 64 knot.Siklon tropis terbentuk di lautan tropis. Wilayah pembentukan siklon tropis tersebut dibagi menjadi 6 bagian, yaitu: 1) Samudera Atlantik Utara. 2) Samudera Pasifik Utara bagian Timur, 3) Samudera Pasifik Utara bagian Barat. 4) Samudera Hindia Utara, 5) Samudera Hindia Selatan bagian Barat. 6) Samudera Hindia Selatan bagian Timur dan 7) Samudera Pasifik Selatan bagian Barat.
Gambar 1. Lokasi Terjadinya Siklon Tropis
(Sumber: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika)
Mekanisme dan Syarat Pembentukan Siklon Tropis
1. Suhu Permukaan Laut
Karakteristik Siklon Tropis
Tahap Pembentukan: Ditandai dengan adanya gangguan atmoster. Jika dilihat dari citra satelit cuaca, gangguan ini ditandai dengan wilayah konvektif dengan awan-awan cumulonimbus.
Tahap Belum Matang: Pada tahap ini wilayah konvektif kuat terbentuk lebih teratur membentuk sabuk perawanan melingkar (berbentuk spiral) atau membentuk wilayah yang bentuknya relatif bulat. Intensitasnya kecepatan angin maksimum yang meningkat hingga mencapai (kecepatan angin ≥ 34 knot atau 63 km/jam).
Tahap Matang: Pada tahap matang, bentuk siklon tropis cenderung stabil. Tekanan udara minimum di pusatnya dan angin maksimum di sekelilingnya yang tidak banyak mengalami fluktuasi berarti.
Tahap Pelemahan: Pada tahap punah, pusat siklon yang hangat mulai menghilang, tekanan udara meningkat dan wilayah dengan kecepatan angin maksimum meluas dan melebar menjauh dari pusat siklon.
Gambar 2. Karakteristik Pembentukan Siklon Tropis
(Sumber: Meteoologi ITB)
Faktor yang Mempengaruhi Gelombang Badai
Kekuatan dan Kecepatan Angin
Angin kencang akan menghasilkan lonjakan yang lebih tinggi. Badai yang lebih cepat akan menghasilkan lonjakan yang lebih tinggi.
Ukuran Badai dan Sudut Datang
Angin dalam badai yang lebih besar akan cenderung mempengaruhi lebih lama dari badai yang lebih kecil.Sebuah badai yang bergerak di darat tegak lurus ke pantai lebih cenderung menghasilkan gelombang badai yang lebih tinggi
Garis Pantai dan Topografi
Lonjakan badai akan semakin tinggi saat terjadi di garis pantai cekung. Gelombang badai yang lebih tinggi terjadi pada perairan pantai cenderung landai. Lonjakan badai sangat bergantung pada keadaan lokal seperti, barrier, sungai, dll
Gambar 3. Faktor yang Mempengaruhi Gelombang Badai
(Kiri) Kekuatan dan Kecepatan Angin, (Tengah) Topografi dan (Kanan) Kompleksitas Lokal
(Sumber: National Hurricane Centre NOAA)
Apakah Indonesia Dilalui oleh Siklon Tropis?
Menurut klimatologinya, wilayah Indonesia yang terletak di sekitar garis katulistiwa termasuk wilayah yang tidak dilalui oleh lintasan siklon tropis. Namun demikian banyak juga siklon tropis yang terjadi di sekitar wilayah Indonesia, dan memberikan dampak tidak langsung pada kondisi cuaca di Indonesia. Contohnya saja, siklon tropis Kirrily yang terbentuk di sekitar Kepulauan Aru, siklon tropis Inigo, yang pada saat masih berupa bibit siklon sempat melintasi Nusa Tenggara dan badai tropis Vamei (2001), yang diklaim sebagai badai tropis yang terbentuk paling dekat dengan katulistiwa yaitu di sekitar semenanjung Malaka, tepatnya pada koordinat 1.5° LU.
Gambar 4. Siklon Tropis yang Terbentuk di Indonesia
(Sumber: NASA and Meteorological Service Singapore)
Sumber:
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. "Siklon Tropis". http://meteo.bmkg.go.id/siklon/learn
Meteorologi ITB. "Simulasi Meteorologi". http://www.meteo.itb.ac.id/?page_id=110
National Hurricane Centre. "Storm Surge Overview". http://www.nhc.noaa.gov/surge/.
Tjasyono Bayong. 2004. "Klimatologi". ITB Press