Peran Teknologi Pemetaan Laut Dalam Untuk Mendukung Program Batimetri Nasional, Utilitas Bawah Laut & Ekstensi Landas Kontinen Indonesia
- Ivo Ryzky Ananda
- 03 Sep 2021
Kepala BPPT Bapak Dr.Ir. Hammam Riza,M.Sc,IPU selaku Keynote Speaker 1 dalam WEBINAR Peran Teknologi Pemetaan Laut Dalam Untuk Mendukung Program Batimetri Nasional, Utilitas Bawah Laut & Ekstensi Landas Kontinen Indonesia menyampaikan bahwa pemetaan laut dalam adalah sangat penting di dalam upaya untuk menjawab berbagai isu isu baik itu secara global, nasional, dan regional. Dalam GEBCO 2019 menyampaikan dasar perairan laut dalam yang telah ditetapkan hanya kurang dari 18%, sementara itu 50% dari perairan pantai itu belum di survei dan itu secara global. Kurangnya kecukupan batimetri Global ini yang yang mestinya komprehensif yang akan memberikan kita upaya untuk mengatasi elemen elemen dasar dari apa yang kita ingin capai secara global.
Gambar 1.1 Kepala BPPT Bapak Dr.Ir. Hammam Riza,M.Sc,IPU
Persoalan yang sama juga terjadi di Indonesia, karena terdapat kelangkaan data batimetri nasional dan saat ini batimetri nasional masih sebatas hasil inversi dari Gravity anomaly hasil pengolahan data altimetri dengan menambahkan data pemeruman(sounding) dari beberapa instansi seperti BIG,BPPT,PUSHIDROSAL,LIPI,P3GL,NGDC,BODC, dan lembaga lainnya dengan survei singlebearn echosounder maupun multibearn echosounder. Beliau juga menambahkan, Batimetri merupakan salah satu komponen penting dalam sistem informasi Geospasial. Kerangka kerjanya memungkinkan pengguna untuk mengumpulkan, mengelola dan menganalisis data Geospasial. Penyelenggara informasi Geospasial dilakukan melalui kegiatan pengumpulan pengolahan penyimpanan dan pengamanan. Big data pada Geospasial ini sebenarnya menjadi harapan kita dengan melakukan kolaborasi dengan seluruh stakeholder sehingga informasi geospasial termasuk datametri yang merupakan salah satu komponen dalam membentuk informasi geospasial dasar ataupun IGD yang penting untuk menunjang perencanaan pembangunan ekonomi dan sosial.
Aplikasi batimetri sebagai peta dasar wilayah CATegory Zone Of Confidence (CATZOC) yang merupakan jaminan atas akurasi informasi peta laut dari data batimetri yang diolah berdasarkan standart International Hydrograpic Organization (IHO) selaku lembaga hisrografi internasional. Selain itu, Bimetri juga untuk penentuan utilitas bawah laut.
Gambar 1.3 Kapal yang telah berkontribusi dalam ekosistem riset dan inovasi kelautan
Dalam penutupnya,
Beliau menambahkan bahwa
BPPT memiliki teknologi
pemetaan laut secara lengkap
untuk batimetri perairan dangkal sampai laut dalam, serta teknologi command
center untuk operasi pengendalian survei laut menggunakan KR. Baruna Jaya. BPPT
akan melaksanakan penguasaan teknologi, pelaksanaan visi-misi survei batimetri
untuk memetakan dan menjalankan seluruh kegiatan yang bisa mendongkrak upaya
kita menjadikan inovasi teknologi sebagai pengelola ekonomi (Innovation driven
ekonomi ). Bapak Dr.Ir. Hammam Riza,M.Sc,IPU menyebutkan beberapa kapal riset
termasuk Kapal Barunajaya juga Beliau mengucapkan terimakasih kepada seluruh
stakeholder yang telah berkontribusi dalam membangun konsep enhelix dan dalam
upaya kemajuan IPTEK di Indonesia. Beliau berharap, Sinergi dan kolaborasi di
dalam upaya kita menciptakan ekosistem riset dan inovasi ini nanti akan
diharapkan dikoordinasikan oleh badan riset inovasi nasional dapat membangun
kemampuan di dalam ekosistem sehingga pemetaan laut dalam ini dapat terus
ditingkatkan untuk Indonesia bagi seluruh masyarakat dimana sejatinya definisi
dari inovasi teknologi dan menghela
perekonomian.
Referensi:
WEBINAR Peran Teknologi Pemetaan Laut Dalam Untuk Mendukung Program Batimetri
Nasional, Utilitas Bawah Laut & Ekstensi Landas Kontinen Indonesia