• Azen Sukma Irdanesha, S.Kel
• 29 Sep 2022

Presiden Indonesia Joko Widodo atau (Jokowi) saat membuka UOB Economic Outlook 2022, Kamis (29/9/2022) mengatakan bahwa realisasi pendapatan negara sampai dengan 31 Agustus mencapai Rp1.764,4 triliun terdiri atas penerimaan pajak sebesar Rp1.171,8 triliun, penerimaan kepabeanan dan cukai sebesar Rp206,2 triliun, serta Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp386 triliun. Beliau mengatakan kuatnya ekonomi Indonesia satunya dibuktikan dari realisasi pendapatan negara mencapai Rp1.764,4 triliun atau tumbuh 49 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

“Para pembayar pajak saya mengucapkan terima kasih karena penerimaan pajak sampai sekarang mencapai Rp1.171 triliun, tumbuh 58 persen," tuturnya saat membuka UOB Economic Outlook 2022, Kamis (29/9/2022).

Beliau mengatakan angka pembayar pajak justru tumbuh di saat situasi ekonomi mengalami kesulitan. Jokowi mengatakan penerimaan bea dan cukai Rp206 triliun, tumbuh 30,5 persen, tumbuhnya sangat melompat. Kemudian realisasi PNBP itu Rp386 triliun tumbuh 38,9 persen.

Berapa kontribusi sector kelautan pada pendapatan negara tersebut ?

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp386 triliun berasal dari PNBP SDA Migas yang tumbuh 92,9%, PNBP SDA Non Migas yang tumbuh 100% didukung kenaikan harga batubara dan nikel yang melonjak tinggi dan pertumbuhan SDA Non-Minerba dari sektor perikanan/kelautan, kehutanan, dan panas bumi, pendapatan Kekayaan Negara yang Dipisahkan tumbuh 35% karena adanya kenaikan setoran dividen BUMN, dan pendapatan PNBP lainnya utamanya disebabkan pendapatan penjualan hasil tambang, pendapatan minyak mentah dan layanan pada Kementerian/Lembaga.

Read more :
🌐 www.national-oceanographic.com
▶ Youtube : National Oceanographic

#NationalOceanographic #oceanconnects #maritime #national_ocean #TimMarves #KKPGOID #MenteriKKP #SaktiWahyuTrenggono #SahabatBahari #Kemaritiman #PorosMaritimDunia #FPIK #jagalautkita