Upaya Peningkatkan Kesadaran Remaja Terhadap Pentingnya Menjaga Ekosistem Laut Melalui Penyelaman
- Nadya Afriantina Irawati
- 19 Aug 2021
Ekosistem
laut sebagai pemegang peranan penting bagi kehidupan berbagai biota yang ada di
dalam laut. Hal tersebut menyebabkan keadaan ekosistem laut dapat mempengaruhi
kehidupan biota laut, Salah satunya yaitu terumbu karang. Pada ekosistem
terumbu karang mencakup berbagai kehidupan biota di dalamnya seperti ikan dan
berbagai gastropoda. Pada terumbu karang terdiri atas terumbu dan karang yang
dimana terumbu adalah sekelompok bebatuan di dasar laut dan karang adalah hewan
yang tersusun atas sekumpulan polip. Terumbu karang bersimbiosis dengan sejenis
algae yaitu zooxanthella. Pada
stuktur terumbu karang pada bagian bawah tersusun atas bebatuan terumbu dan
pada bagian atas tersusun atas polip. Susuan terumbu karang tersebut menjadikan
ekosistem yang amat disukai oleh berbagai macam biota.
Terdapat
berbagai titik lokasi keberadaan ekosistem terumbu karang di Indonesia. Namun,
hal tersebut tidak menjadikan bahwa terumbu karang di Indonesia dalam keadaan
prima. Pada beberapa titik lokasi terumbu karang di Indonesia seperti di Jawa
Tengah, Maluku dan Sumatera barat kondisi terumbu karang dapat dikategorikan
buruk. Hal tersebut dapat mengancam keberlangsungan kehidupan biota laut di
dalamnya. Penyebab umum dari rusaknya terumbu karang tersebut yaitu pemanasan
global, naiknya suhu permukaan laut dan pengasaman laut. Namun hal tersebut
tidak menutup kemungkinan bahwa rusaknya terumbu karang juga disebabkan oleh
wisatawan diver yang tidak bertanggung jawab dan tidak memiliki pengetahuan
dasar mengenai penyelaman sehingga menyebabkan rusaknya terumbu karang
diberbagai titik lokasi di Indonesia.
Penyakit
umum yang diderita karang yaitu pemutihan karang. Hal tersebut disebabkan
karena zooxanthellae yang mendiami
karang keluar dari karang yang dikarenakan naiknya suhu permukaan laut. Selain
itu pembuangan limbah cair ke laut juga menyebabkan rusaknya terumbu karang.
Untuk menanggulangi hal tersebut dapat dilakukan dengan rehabilitas terumbu
karang. Metode yang dapat dilakukan untuk rehabilitas terumbu karang
diantaranya yaitu Transplatasi Karang, Ecoreef,
Reefball,
Biorock, Artificial Reef, Rockphile, Marrs dan Bioreeftek. Namun, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan
pada rehabilitas terumbu karang bahwa rehabilitas berbeda dengan transplatasi
yang dimana jika transplatasi hanya melakukan transplatasi sedangkan
rehabilitas dalam jangka panjang dan penuh tanggung jawab.
Ketika
akan melakukan rehabilitas terumbu karang terdapat hal penting yang perlu
diperhatikan bahwa diperlukan keahlian penyelaman untuk melakukan rehabilitas
tersebut. Menyelam itu sendiri merupakan kegiatan yang dilakukan di bawah
permukaan air, dengan atau tanpa menggunakan peralatan, untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. Hal penting dalam melakukan penyelaman adalah penguasaan
perlengkapan atau peralatan yang dipakai. Penyelaman dibagi atas beberapa jenis
yaitu berdasarkan kedalaman, tujuan dan jenis peralatan yang digunakan.
Jenis penyelaman berdasarkan kedalaman antara lain, Penyelaman Dangkal yaitu penyelaman dengan kedalaman maksimal 10 meter, Penyelaman Sedang yaitu penyelaman dengan kedalaman 10 sampai dengan 30 meter, Penyelaman Dalam yaitu penyelaman dengan kedalaman lebih dari 30 meter. Penyelaman berdasarkan tujuan antara lain, penyelaman untuk kepentingan pertahanan dan keamanan Negara seperti Tactical (combat) diving atau penyelaman untuk tugas-tugas tempur dan SAR, penyelaman kepentingan konstruksi di bawah permukaan air misalnya penambangan lepas pantai (off shore drilling), savage, dll. Penyelaman Ilmiah (Scientific Diving), dan Penyelaman Olah Raga (Sport Diving). Jenis penyelaman berdasarkan kedalaman antara lain, Skin Diving yaitu sport diving yang dilakukan dengan menggunakan peralatan selam dasar (masker, snorkel, dan fins), Scuba Diving yaitu penyelaman dengan menggunakan peralatan scuba.
Diving
menjadi sesuatu yang sangat penting di era sekarang dikarenkan banyaknya
potensi dan kekayaan laut Indonesia. Potensi dan kekayaan laut Indonesia
diantaranya yaitu, perikanan tangkap, budidaya, produk perikanan dan kelautan,
wisata laut, terumbu karang, dan biodiversitas. Hampir seluruh bagian wilayah
Indonesia bagian timur termasuk
keindahan coral triangle. Beberapa
titik potensi diving di Indonesia antara lain yaitu, Raja Ampat, Wakatobi,
Pulau Weh, Kepulauan Alor, dan masih banyak lagi.
Belakangan
ini bisa kita lihat di media sosial sudah banyak influencer, artis, penggerak
lingkungan dan anak muda yang memperkenalkan keindahan bawah laut Indonesia.
Namun sayangnya ancaman yang dihadapi laut juga sangat banyak seperti limbah
industry, tambang minyak, tumpahan minyak, kutub mencair, suhu meningkat,
sampah darat, eksploitasi SDL, kelangkaan biota, kematian biota, reklamasi, dan
wisata yang tidak bertanggung jawab.
Minimnya
kesadaran menjaga laut dan minimnya pengetahuan menjadi ancaman terhadap laut
dan ekosistem terumbu karang. Oleh
karena itu pentingnya campaign dan action
sangat diperlukan. Dengan tingginya pengguna internet di Indonesia
berkampanye dan aksi dapat dilakukan secara digital, misalnya memberikan
informasi mengenai cara diving yang baik dan titik-titik diving yang sekarang
terancam.
Sebagai
penyelam, kita punya tanggung jawab untuk marine
live, yaitu dengan mengetahui bagaimana cara diving safety and responsibility, misalnya mengetahui biota mana
yang bisa dan tidak bisa disentuh, tidak menggunakan sunblock, tidak membawa botol plastic saat turun, mempersiapkan
peralatan dan rencana diving, dan mendengarkan briefing sebelum menyelam.
✨Referensi:
Dive Into Nature:Raising Youth Awareness on Sustainable Marine Ecosystems Trough Diving.