Follow us

Unusual Creatures of The Sea: Kuda Laut, Si Kecil yang Dipingit



Mereka pada dasarnya merupakan jenis ikan, memiliki sirip untuk bergerak ke kanan, kiri, atas dan bawah serta memiliki insang untuk membantu bernapas dalam air. Tetapi, ada hal yang janggal karena kepalanya menyerupai bentuk kepala kuda tetapi tidak bisa kita naiki, memiliki ekor seperti ekor monyet untuk bertengger, mata kadal yang bisa berputar ke segala penjuru, dan kantung kangguru sebagai tempat perlindungan anak-anaknya. Makhluk apakah itu?

                                                                        Kuda Laut/ Sea Horse

                                  Kuda laut mengaitkan ekornya untuk bertengger (Bell, 1994)

           Dalam taksonomi, kuda laut merupakan ikan diurnal (aktif siang hari) yang termasuk kedalam genus Hippocampus dan family Sygnathidae dengan ukuran tubuh <2,5 cm hingga >30.5 cm. Kuda laut dapat kita temukan pada ekosistem pesisir pada perairan sub topis dan tropis dimana kedalaman yang disukai bergantung pada masing-masing spesies. Misalnya, pada kuda laut Hippocampus barbaurii dan Hippocampus kuda berada di sekitar 0,5-4 m sedangkan Hippocampus kellogi dapat ditemukan pada kedalaman paling dalam yaitu 35 -75 m.
         Tidak seperti jenis ikan lainnya yang memiliki sirip kaudal dan sirip ekor yang membantu mereka mendorong maju ketika dalam air, kuda laut merupakan poor swimmer karena pergerakannya hanya bertumpu pada sirip dorsal yang terletak di punggungnya. Sirip tersebut menggelepar dengan cepat 20-35 kali setiap detiknya. Ia mengatur arah pergerakannya dengan sirip pektoral yang terdapat pada posteriror operculum dimana ia bernapas.
          Karena kuda laut merupakan perenang yang lemah, ia harus bertengger layaknya burung pada benda-benda di sekitarnya, termasuk pada jari-jarimu dengan ekornya! Selain itu, untuk tetap dapat bergerak dengan baik, ia harus menyeimbangkan tubuhnya ketika berenang untuk tetap tegak secara vertikal.
Poor swimmer  ini tidak dapat bergerak jauh dari tempat tinggalnya. Seperti pengantin adat jawa yang dipingit pada masa sebelum perkawinan, kuda laut ini hanya mampu bergerak paling jauh 1 m dari tempat tinggalnya untuk jenis jantan, dan 3 m untuk jenis betina.
          Ketika bepergian bersama teman atau pasangannya, ekor mereka harus saling berikatan, ketika ada benturan keras yang menyebabkan ekor patah bahkan rusak, Jangan khawatir, ekor mereka akan tumbuh kembali.
           Kuda laut menghisap organisme kecil di sekitarnya dengan moncong panjangnya tanpa mengunyah karena ia tidak memiliki gigi layaknya kuda di darat. Tulang di kepalanya yang seperti mahkota itu akan berbeda setiap individu sehingga mahkota pada kuda laut ini memiliki fungsi sama dengan sidik jari pada manusia. Meski begitu, dalam proses identifikasi jenis para peneliti harus menghitung jumlah bony rays dan jumlah tulang cincin pada tubuhnya. Bony rays, bony ring dan bony tail pada kuda laut kering tidak dapat diremukkan oleh tangan manusia. Mereka sangat kuat!
           Kemampuan hebat lainnya dari kuda laut ialah berkamuflase. Kemampuan merubah warna tubuhnya sama dengan tempat bertenggernya sehingga musuh tidak mengira bahwa ia ada di sana. Sangat cerdik! Selain itu makhluk mimikri ini memiliki kemampuan menyelidiki bahaya dan keberadaan mangsa dengan binocular vision eyes atau mata yang dapat berputar segala sudut.
 
                                                   Kuda laut jantan membuka kantungnya (Bell, 2004)

           Keunikan kuda laut tidak sampai situ saja, ternyata ada hal unik lainnya yang menjadikan kuda laut ini tidak seperti makhluk hidup lainnya. Jika kehamilan dan tugas yang menjaga bayi ada pada betina, maka pada kuda laut kemampuan dan tugas seperti itu berada pada jantan. Kuda laut jantan lah yang banyak berjuang. Setelah susah payah mendekati betina, melakukan tarian untuk menarik perhatian betina dalam waktu beberapa jam hingga berhari-hari, atau bahkan berkompetisi dengan jantan yang lain. Tapi lagi-lagi si jantanlah yang setelah perkawinan harus menanggung telur dalam kantung kanggurunya selama kurang lebih 10 hari hingga 6 minggu hingga menetas (bervariasi setiap spesies). Ketika telur tersebut lahir seperti ledakkan ke perairan, dari 1500 telur, dapat dipastikan tidak semua bertahan hidup. Hanya sekitar 20% yang mampu berkembang hingga dewasa.

 
                                           Kuda laut memiliki sifat monomgami (Sumber: Bell 2004)

         Jika kuda laut jantan telah kawin dengan kuda laut betina, ia tidak dapat kawin dengan individu lainnya. Hal ini lah yang menjadi keistimewaan sekaligus ancaman bagi populasi kuda laut mengingat eksploitasi kuda laut besar besaran terjadi di negara-negara, contohnya yang terbesar adalah China dalam jumlah 20 juta kg kuda laut kering setiap tahunnya. Kuda laut kering ini nantinya akan dijadikan souvenir atau bahan obat-obatan tradisional.

 
                 Kuda laut kering yang hendak dijadikan souvenir maupun obat-obatan (Bell, 2004)

          Oleh karena itu, IUCN atau organisasi internasional telah meratifikasi bahwa kuda laut termasuk ke dalam daftar merah spesies yang terancam keberadaannya di alam yaitu pada kategori Vulnerable atau rentan.
--
Sumber:

  1. Bell, Samantha. 2004. Sea Horses. USA: Cherry Lake Publishing
  2. Draft Report  in support of eventual CITES implementation for seahorses in the Philippines: The life history and ecology of seahorses in the Philippines. Compiled by Charity Mae Apale and Sarah Foster.
  3. Foster, Sarah J. , louri, Sarah A., Cooper, E. W. T., and Vincent, A. C. J. 2004. A Guide to Identification of Seahorses. Project Seahorses and Traffic North America
  4. The Seahorses. Poster from Tropical Marine Center UK, Project Seahorse Canada, and Seahorses Ireland.
  5. Mulyawan, A. E. dan Saokani, J. 2015. Karakteristik Habitat dan Kelimpahan Kuda Laut (Hippocampus barbaourii) yang Tertangkap di Kepulauan Tanakeke, Kabupaten Takalar. Makassar: Jurnal Balik Diwa.