Follow us

Sektor Kelautan Sebagai Tumpuan Dalam Menghadapi Tantangan Ekonomi Tahun 2022



Indonesia diakui secara internasional sebagai negara maritim dengan wilayah laut yang sangat luas. Wilayah laut Indonesia menyimpan hasil kekayaan yang melimpah yang dapat menjadi salah satu pendorong ekonomi bagi masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia harus memiliki rasa syukur yang tinggi karena wilayah laut Indonesia yang luas tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu pusat ekonomi. Sektor-sektor yang mengandung nilai ekonomis tinggi misalnya sektor perikanan dan budidaya laut. Indonesia juga merupakan salah satu jalur laut yang cukup ramai, alat transportasi laut cukup sering berlalu lalang melewati wilayah perairan Indonesia. Dibalik banyaknya kekayaan dan potensi yang tersimpan tersebut, Indonesia memiliki banyak tantangan dalam mengembangkan sektor kelautan untuk mendongkrak kondisi ekonomi masyarakat.


Dalam pembukaan kegiatan Webinar Nasional Ocean Talks 12.0: 2022 Series, Founder National Oceanographic Mujizat Alam menyatakan bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17.504 pulau, 108.000 km garis pantai, dan 3/4 wilayah berupa laut, maka laut adalah identitas dan kunci bagi kesejahteraan Indonesia. Indonesia sendiri menempati peringkat kedua sebagai negara dengan sektor perikanan terbesar di dunia setelah Tiongkok. Dan jika berbicara mengenai potensi ekonomi kelautan, terdapat 11 sektor kelautan yang memiliki total potensi nilai ekonomi sebesar USD1.338 miliar per tahun.

“Potensi lapangan kerja yang bisa dihasilkan dari 11 sektor kelautan tersebut juga mencapai 45 juta orang atau 35% dari total angkatan kerja Indonesia sebesar 126 juta orang. Hal ini pun dibuktikan dengan pencapaian Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun 2021 dari sumber daya alam perikanan dan kegiatan di ruang laut mencapai Rp1,1 triliun. Oleh karena itu, Saya memandang bahwa sector kelautan akan mampu menjadi tumpuan Indonesia dalam menghadapi tantangan ekonomi di tahun 2022” Pungkasnya

 

Gambar 1. Sektor Lapangan Pekerjaan di Indonesia

(Sumber: Ocean Talks 12.0)

Sektor perikanan dapat dijadikan sebagai salah satu peluang yang bernilai ekonomi tinggi. Pada OCEAN TALKS 12.0, Koordinator Program Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan RI yaitu Bapak Ukon Ahmad F., M.T menyebutkan bahwa sektor perikanan dapat dijadikan sebagai tumpuan ekonomi masa depan. Beliau menjelaskan bahwa sektor perikanan dapat menciptakan lapangan pekerjaan dengan jumlah tenaga kerja yang sangat banyak, serta lapangan pekerjaan dengan penghasilan yang cukup besar. Berdasarkan data pada bulan Februari  2019,  lapangan  pekerjaan  di  bidang  pertanian, kehutanan,  dan  perikanan menduduki peringkat pertama dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 38 juta orang. Bapak Ukon Ahmad F., M.T juga menyebutkan bahwa potensi pengembangan di sektor perikanan masih terbuka lebar karena masih adanya peluang dalam pemanfaatan sumber daya ikan dan kebutuhan pangan masyarakat Indonesia yang semakin hari semakin meningkat. Dalam mengembangkan potensi perikanan di wilayah laut Indonesia, terdapat tantangan yang harus perlahan-lahan dihadapi. Beberapa hal yang dilakukan sebagai bentuk pemberdayaan nelayan sebagai penggerak ekonomi, antara lain:

1. Bantuan sarana dan prasarana pemberdayaan dan penyediaan faktor produksi. Seperti: kapal perikanan, alat tangkap, dll.

2.  Peningkatan potensi dan perlindungan SDM nelayan. Seperti: sertifikasi nelayan dan awak kapal, peningkatan kompetensi, dll.

3. Fasilitasi pendanaan usaha dan peningkatan kapasitas kelembagaan Seperti: pengembangan korporasi nelayan, fasilitasi pendanaan usaha, dll.

Selain sektor perikanan, penguatan ekonomi masyarakat Indonesia juga dapat berasal dari sektor budidaya laut.


Gambar 2. Alasan Melakukan Budidaya Laut

(Sumber: Ocean Talks 12.0)

Pada  OCEAN  TALKS 12.0,  Peneliti  Fakultas  Perikanan  dan  Ilmu  Kelautan  Universitas Padjajaran yaitu Dr. Ir. Rita Rostika, menerangkan alasan dilakukannya budidaya laut (mariculture). Manusia harus makan dengan pola seimbang supaya selalu dalam kondisi sehat, protein wajib ada dalam menu harian. Protein hewani harganya semakin mahal, ikan masih lebih stabil namun masih dominan tangkapan, maka agar sustainable harus ada budidaya laut. Selanjutnya, alasan mengapa harus dilakukan budidaya yaitu karena peluang budidaya ikan di laut sangat prospektif baik di pasar lokal maupun ekspor yang terbuka luas, Indonesia memiliki garis pantai yang cukup panjang dan banyak lokasi yang sangat memungkinkan (lokasi yang memiliki ombak kecil, kualitas memadai, dan aman).

Selain sektor perikanan dan budidaya laut, wilayah laut Indonesia juga menjadi jalur laut yang sangat strategis, sehingga hal tersebut menciptakan potensi bagi Indonesia dalam industri galangan kapal.


Gambar 3. Potensi dan Posisi Industri Galangan Kapal Nasional

(Sumber: Ocean Talks 12.0)

Pada OCEAN TALKS 12.0 juga, Bapak Edi Rianto, M.T sebagai VP/GM of Corporate Strategic Planning PT PAL Indonesia menjelaskan bahwa potensi maritim Indonesia harus dikelola dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, salah satu sektor maritim yang sangat penting yaitu industi galangan kapal. Beliau menjelaskan perairan Indonesia yang sangat strategis, terdapat 75% perdagangan barang di dunia melewati laut dan setiap tahun sekitar 58% perdagangan dunia melewati Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) (Selat Malaka, Selat Sunda, dan Selat Lombok).

Berdasarkan penjelasan potensi perikanan, budidaya, dan industri galangan kapal di atas, sebagai masyarakat Indonesia marilah kita selalu mendukung pengembangan di sektor kelautan. Besarnya potensi maritim Indonesia patut disyukuri, semoga pada tahun 2022 dan selanjutnya sektor kelautan mampu mendongkrak kondisi ekonomi masyarakat secara signifikan


Sumber :

OCEAN  TALKS 12.0:  2022 SERIES  “Sektor  Kelautan  Jadi  Tumpuan  Indonesia  Hadapi Tantangan Ekonomi Tahun 2022”