Sektor Kelautan Sebagai Tumpuan Dalam Menghadapi Tantangan Ekonomi Tahun 2022
- Mardhatillah Kurnia Putri
- 30 Jan 2022
.png)
Indonesia diakui secara internasional sebagai negara maritim dengan wilayah laut yang sangat luas. Wilayah laut Indonesia menyimpan hasil kekayaan yang melimpah yang dapat menjadi salah satu pendorong ekonomi bagi masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia harus memiliki rasa syukur yang tinggi karena wilayah laut Indonesia yang luas tersebut dapat dijadikan sebagai salah satu pusat ekonomi. Sektor-sektor yang mengandung nilai ekonomis tinggi misalnya sektor perikanan dan budidaya laut. Indonesia juga merupakan salah satu jalur laut yang cukup ramai, alat transportasi laut cukup sering berlalu lalang melewati wilayah perairan Indonesia. Dibalik banyaknya kekayaan dan potensi yang tersimpan tersebut, Indonesia memiliki banyak tantangan dalam mengembangkan sektor kelautan untuk mendongkrak kondisi ekonomi masyarakat.
Dalam pembukaan kegiatan Webinar Nasional Ocean Talks 12.0: 2022 Series, Founder National Oceanographic Mujizat Alam menyatakan bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan dengan lebih dari 17.504 pulau, 108.000 km garis pantai, dan 3/4 wilayah berupa laut, maka laut adalah identitas dan kunci bagi kesejahteraan Indonesia. Indonesia sendiri menempati peringkat kedua sebagai negara dengan sektor perikanan terbesar di dunia setelah Tiongkok. Dan jika berbicara mengenai potensi ekonomi kelautan, terdapat 11 sektor kelautan yang memiliki total potensi nilai ekonomi sebesar USD1.338 miliar per tahun.
βPotensi
lapangan kerja yang bisa dihasilkan dari 11 sektor kelautan tersebut juga
mencapai 45 juta orang atau 35% dari total angkatan kerja Indonesia sebesar 126
juta orang. Hal ini pun dibuktikan dengan pencapaian Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP) tahun 2021 dari sumber daya alam perikanan dan kegiatan di ruang
laut mencapai Rp1,1 triliun. Oleh karena itu, Saya memandang bahwa sector
kelautan akan mampu menjadi tumpuan Indonesia dalam menghadapi tantangan
ekonomi di tahun 2022β Pungkasnya
Gambar
1. Sektor Lapangan Pekerjaan di Indonesia
(Sumber:
Ocean Talks 12.0)
Sektor
perikanan dapat dijadikan sebagai salah satu peluang yang bernilai ekonomi
tinggi. Pada OCEAN TALKS 12.0, Koordinator Program Dirjen Perikanan Tangkap
Kementerian Kelautan dan Perikanan RI yaitu Bapak Ukon Ahmad F., M.T
menyebutkan bahwa sektor perikanan dapat dijadikan sebagai tumpuan ekonomi masa
depan. Beliau menjelaskan bahwa sektor perikanan dapat menciptakan lapangan
pekerjaan dengan jumlah tenaga kerja yang sangat banyak, serta lapangan
pekerjaan dengan penghasilan yang cukup besar. Berdasarkan data pada bulan
Februari 2019, lapangan
pekerjaan di bidang
pertanian, kehutanan, dan perikanan menduduki peringkat pertama dengan
jumlah tenaga kerja lebih dari 38 juta orang. Bapak Ukon Ahmad F., M.T juga
menyebutkan bahwa potensi pengembangan di sektor perikanan masih terbuka lebar
karena masih adanya peluang dalam pemanfaatan sumber daya ikan dan kebutuhan
pangan masyarakat Indonesia yang semakin hari semakin meningkat. Dalam
mengembangkan potensi perikanan di wilayah laut Indonesia, terdapat tantangan
yang harus perlahan-lahan dihadapi. Beberapa hal yang dilakukan sebagai bentuk
pemberdayaan nelayan sebagai penggerak ekonomi, antara lain:
1. Bantuan
sarana dan prasarana pemberdayaan dan penyediaan faktor produksi. Seperti:
kapal perikanan, alat tangkap, dll.
2. Peningkatan
potensi dan perlindungan SDM nelayan. Seperti: sertifikasi nelayan dan awak
kapal, peningkatan kompetensi, dll.
3. Fasilitasi
pendanaan usaha dan peningkatan kapasitas kelembagaan Seperti: pengembangan
korporasi nelayan, fasilitasi pendanaan usaha, dll.
Selain sektor perikanan, penguatan ekonomi masyarakat Indonesia juga dapat berasal dari sektor budidaya laut.
Gambar
2. Alasan Melakukan Budidaya Laut
(Sumber:
Ocean Talks 12.0)
Pada OCEAN TALKS 12.0, Peneliti Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjajaran yaitu Dr. Ir. Rita Rostika, menerangkan alasan dilakukannya budidaya laut (mariculture). Manusia harus makan dengan pola seimbang supaya selalu dalam kondisi sehat, protein wajib ada dalam menu harian. Protein hewani harganya semakin mahal, ikan masih lebih stabil namun masih dominan tangkapan, maka agar sustainable harus ada budidaya laut. Selanjutnya, alasan mengapa harus dilakukan budidaya yaitu karena peluang budidaya ikan di laut sangat prospektif baik di pasar lokal maupun ekspor yang terbuka luas, Indonesia memiliki garis pantai yang cukup panjang dan banyak lokasi yang sangat memungkinkan (lokasi yang memiliki ombak kecil, kualitas memadai, dan aman).
Selain
sektor perikanan dan budidaya laut, wilayah laut Indonesia juga menjadi jalur
laut yang sangat strategis, sehingga hal tersebut menciptakan potensi bagi
Indonesia dalam industri galangan kapal.
Gambar
3. Potensi dan Posisi Industri Galangan Kapal Nasional
(Sumber:
Ocean Talks 12.0)
Pada
OCEAN TALKS 12.0 juga, Bapak Edi Rianto, M.T sebagai VP/GM of Corporate
Strategic Planning PT PAL Indonesia menjelaskan bahwa potensi maritim Indonesia
harus dikelola dan dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, salah satu sektor
maritim yang sangat penting yaitu industi galangan kapal. Beliau menjelaskan
perairan Indonesia yang sangat strategis, terdapat 75% perdagangan barang di
dunia melewati laut dan setiap tahun sekitar 58% perdagangan dunia melewati
Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) (Selat Malaka, Selat Sunda, dan Selat
Lombok).
Berdasarkan penjelasan potensi perikanan, budidaya, dan industri galangan kapal di atas, sebagai masyarakat Indonesia marilah kita selalu mendukung pengembangan di sektor kelautan. Besarnya potensi maritim Indonesia patut disyukuri, semoga pada tahun 2022 dan selanjutnya sektor kelautan mampu mendongkrak kondisi ekonomi masyarakat secara signifikan
Sumber
:
OCEAN TALKS 12.0:
2022 SERIES βSektor Kelautan
Jadi Tumpuan Indonesia
Hadapi Tantangan Ekonomi Tahun 2022β
Recent Articles




