Follow us

Potensi Hutan Mangrove Sebagai Penguat Kawasan Ekowisata



Mangrove merupakan komunitas vegetasi pantai tropis yang khas, tumbuh, dan berkembang pada daerah pasang surut dengan substrat lumpur atau lumpur berpasir (Prihadi et al., 2018). Mangrove memiliki fungsi sebagai pelindung garis pantai, sebagai habitat bagi kelompok hayati yang menghuni perairan, tempat mencari makan biota (feeding), tempat bertumbuh (nursery), tempat bertelur dan berkembang biak biota (spawning ground). Manfaat tersebut menjadikan ekosistem mangrove memiliki daya tarik untuk dijadikan suatu obyek ekowisata. Hutan mangrove berada di zona intertidal yang mempunyai ekosistem unik dan khas. Potensi sumber daya pesisir mangrove tersebut bisa dimanfaatkan melalui kegiatan pariwisata yaitu ekowisata mangrove (Parmadi et al., 2016).


Ekowisata mangrove adalah salah satu kegiatan wisata yang berada khusus di kawasan mangrove serta dapat menciptakan manfaat kelestarian sumberdaya pesisir dan laut yang berkelanjutan jika dikelola dengan baik. Manfaat lainnya adalah dengan adanya ekowisata memungkinkan tidak mengeluarkan biaya konservasi karena membuat kelestarian ekosistem otomatis terjaga dengan adanya kebijakan yang berlaku di kawasan tersebut (Rahmayani, 2015). Ekowisata mangrove juga dapat menjadikan lingkungan lestari karena fungsi hutan mangrove untuk lingkungan dan biota kembali utuh, selain itu kegiatan negatif seperti pembalakan liar akan berkurang (Wati dan Idajati, 2017).

Hutan mangrove harus memiliki potensi untuk dijadikan sebagai Kawasan ekowisata , potensi tersebut yaitu memiliki kondisi ekosistem mangrove yang baik dan rimbun, memiliki keanekaragaman spesies mangrove, adanya spesies endemik, adanya wahana edukasi, tersedianya bibit mangrove untuk kegiatan menanam mangrove.