Follow us

Penggunaan Teknologi Pemetaan Laut Dalam Untuk Penyediaan Data Batimetri Nasional Dan Data Submisi Klaim LKI Ekstensi



Dalam webinar yang dilaksanakan secara daring pada 31 Agustus 2021, dihadiri oleh Bapak Ir. Yosef Dwi Sigit Purnomo, M.Si, selaku Kepala Pusat Pemetaan Kelautan & Lingkungan Pantai PKLP  –  BIG. Beliau menyampaikan beberapa materi mengenai “Penggunaan Teknologi Pemetaan Laut Dalam Untuk Penyediaan Data Batimetri Nasional Dan Data Submisi Klaim LKI Ekstensi” dan menjelaskan bahwa bagaimana pemanfaatan di laut dapat mendukung Batimetri Nasional Dan Data Submisi Klaim LKI Ekstensi.


Gambar 1. Bapak Ir. Yosef Dwi Sigit Purnomo, M.Si, Kepala Pusat Pemetaan Kelautan & Lingkungan Pantai PKLP – BIG memaparkan materi

Bapak Ir. Yosef Dwi Sigit Purnomo, M.Si menyampaikan bahwa kapal menjadi wahana saksi atau menjadi tempat kegiatan kerjasama antara BPPT dan BIG sebagai survei landas Kontinen di Utara Papua dan Barat Daya Sumatera. Bapak Ir. Yosef Dwi Sigit Purnomo, M.Si mengatakan “Ketika potensi landas kontinen ini memang berpotensi untuk bisa di klaim atau diajukan submisi klaimnya oleh Pemerintah Indonesia, tentu perlu disertai data dukung yang kuat salah satunya adalah data Batimetri”.

Pada tahun 2012 adalah success story bahwa Pemerintah Indonesia berhasil mendapatkan rekomendasi perluasan landas kontinen di Aceh. Tahun 2019 Pemerintah Indonesia kembali menyampaikan submisi klaimnya untuk segmen Utara Papua. Lalu, pada 2020 Pemerintah Indonesia mengagendakan submisi klaim landas kontinen eksistensi Barat Pulau Sumatera. Ketika Pemerintah melakukan klaim maka harus melakukan survei LKI Eauripik Rise yang dilakukan BIG dan BPPT serta Kementerian lembaga yang lain dalam upaya mewujudkan klaim landas kontinen di Utara Papua. Dalam   mendapatkan data dukung terkait landas kontinen diperlukan data Batimetri yang cukup membuktikan apakah ada keterhubungan Teledyne Hydrosweep DS.


Gambar 2. Data Batimetri Nasional

Data Batimetri Nasional merupakan kegiatan yang yang dilakukan bersama dengan Kementerian lembaga lain yakni BIG, ESDM, BPPT, LIPI, Kemenhub. Sampai tahun2020 menunjukkan bahwa Kementerian lembaga lain yang bergerak di bidang survei kelautan berkontribusi pada data Batimetri Nasional. Pada tahun 2019-2020 terdapat 64 data Batimetri Nasional (Batnas) yang telah terkumpul diantaranya 20 data dari ESDM, 9 data dari Kemenhub, 28 data dari BIG, 2 data dari Pushidrosal, dan 5 data dari BPPT- LIPI.

Hasil  survei  LKI  bersama  BPPT  di  Barat  Sumatera  2020  siap  dihubungkan  pada Batnas. Pada tahun 2019 data telah terkumpul seluas 3453 Km² data Batnas dari hasil kumpulan lembaga yang bergerak di pemetaan  kelautan Batimetri. Selanjutnya, pada 2020 telah terkumpul data seluas 107.927 Km². Bapak Ir. Yosef Dwi Sigit Purnomo, M.Si   juga menyampaikan bahwa saat ini BIG sedang membangun sistem   informasi Batnas yang lebih solid sehingga kedepan akan mampu diakses oleh Kementerian lembaga yang membutuhkan tetapi juga mampu menghimpun data dengan cakupan yang lebih luas berdasarkan Kementerian lembaga yang telah bergabung dengan Batnas.


Gambar 3. kegiatan survei Batimetri tahun 2022

Pada sesi terakhir Bapak Ir. Yosef Dwi Sigit Purnomo, M.Si   menutup dengan penyampaian tentang rencana kegiatan survei Batimetri tahun 2022 bahwa BIG akan bertugas survei di Taman Nasional Bunaken, dll. Terkait dengan landas kontinen pada 2020 kegiatan  di  Barat Sumatera atau Selatan Pulau Jawa atau Bali akan bergeser di tahun  2022  bergantung  pada  anggaran  yang  diberikan  dan  merupakan  kerjasama antara BIG dengan BPPT, TNI AL, ESDM, dst. Kemudian, beliau menyampaikan beberapa poin penting di akhir bahwa penggunaan teknologi pemetaan laut dalam untuk akusisi data Batimetri sangat  mendukung bagi kegiatan Batimetri Nasional dan penyediaan data dukung submisi LKI Eksistensi. Kerjasama antar K/L dalam hal ini BIG dengan BPPT atau dengan K/L lain yang memiliki kapal riset yang dilengkapi dengan Multibeam Echosounder untuk akusisi data laut dalam menjadi salah satu kegiatan untuk pemetaan kelautan di Indonesia. 



Referensi:

WEBINAR Peran Teknologi Pemetaan Laut Dalam Untuk Mendukung Program Batimetri Nasional, Utilitas Bawah Laut & Ekstensi Landas Kontinen Indonesia