Follow us

Mengenal Jenis Hiu Karang di Indonesia



Terumbu karang merupakan ekosistem yang sangat kompleks dimana didalamnya terdapat berbagai jenis ikan yang berwarna-warni, jenis herbivore maupun karnivore, ikan yang aktif diurnal maupun nokturnal. Ekosistem pesisir yang kaya ini dapat menjadi daya tarik bagi para penyelam yang ingin menikmati keindahan warna-warni bias cahaya di kedalaman yang dangkal. Perlahan pesona tersebut menggiring kita kepada rasa puas dan bangga karena telah mampu menyelami sisi lautan yang penuh misteri namun ternyata memanjakan mata. Namun tak lepas dari itu, kita dapat menemukan predator kuat di lautan yang memberikan gambaran buruk jika membayangkan lautan. Hiu?

Hiu yang biasa terdengar hidup pada permukaan hingga kedalaman bisa ratusan meter bahkan lebih dari itu, namun ternyata di sekitar perairan karang yang dangkal dan mampu ditembus cahaya pun, masih bisa kita temukan hiu. Hiu jenis apa saja kah itu?


1. Grey Reef Shark

 

Carchanicus amblyrhyncos 

Sumber: Carpenter, K. E and Niem, V.H (1998)

Dikenal juga dengan sebutan Hiu Lonor, Merak Bulu (Lombok), Hiu Lanjaman, Cucut Lanjaman (jawa) atau Grey Reef Shark (FAO). Hiu ini memiliki ukuran tubuh 0,7-2,3 m. Tersebar di seluruh perairan karang Indonesia terutama Kawasan Timur Indonesia (KTI) dan bagian yang berbatasan dengan Samudera Hindia dan Laut Cina Selatan. Hidup pada daerah tubir atau batas karang atoll dan di lepas pantai pada lapisan permukaan hingga kedalaman 280 m. Ikan hiu jenis ini memakan ikan karang kecil dan gurita. Agresif, dan jika terprovokasi atau jika ia tersinggung oleh penyelam, ia akan menunjukkan gerak yang berlebihan yaitu punggung melengkung dan sirip ekor yang menolak kebawah lalu menyerang dengan cepat untuk kemudia menggigit. Gigitan akan terus berlanjut jika terus-terusan diprovokasi. Sudah tercatat bahwa jenis hiu ini sudah sering menggigit para penyelam lho!


2. Blacktip Reef Shark

 

Carchanicus melanopterus

Sumber: Carpenter, K. E and Niem, V.H (1998)

Umum ditemui di dekat pantai tetapi bisa saja berada di lepas pantai, di laguna, di sekitar ekosistem terumbu karang. Dapat juga ditemui pada air payau maupun air tawar, namun tidak berlaku pada perairan tropis yang jauh dari laut. Ikan yang dikenal juga dengan nama Hiu Mada atau Kluyu Karang (Lombok), dan Blacktip Reef Shark (FAO) ini tercatat pernah menyerang manusia namun tidak diletakkan pada deretan ikan hiu utama yang berbahaya karena panjang tubuhnya yang kecil yaitu maksimal 2 m. Namun bisa sangat agresif terhadap penyelam tombak. Hiu jenis ini tersebar luas di sepanjang perairan tropis termasuk seluruh perairan karang Indonesia.


3. Silvertip Shark

 

Carcharhinus albimarginatus ; Triaenodon obesus (Rüppell, 1837); Carcharhinus longimanus (Poey, 1861) 

Sumber: Carpenter, K. E and Niem, V.H (1998)

Hiu ini dikenal dengan sebutan Hiu Bokem, Hiu Karang (Bali), Hiu Coklat (Lombok), Hiu Karang Buas (Jawa) dan Silvertip Shark (FAO). Hiu jenis ini memiliki ciri yaitu permukaan dorsal berwarna abu gelap atau abu kecoklatan permukaan sirip ventral berwarna putih dengan maksimal panjang tubuh  3 m. Ditemui di seluruh perairan karang di Indonesia, meskipun jenis ini mampu hidup dari permukaan hingga 800 m. Hiu ini memakan ikan pelagis, bahkan pari dan gurita. 


4. Zebra Shark

 

Stegostoma fasciatum

Sumber: Carpenter, K. E and Niem, V.H (1998)

Dikenal dengan nama Hiu Tutul, Hiu Belimbing (Jawa), Kluyu Blimbingan (Lombok) dan Zebra Shark (FAO). Terlihat dari bentuknya bahwa hiu jenis ini memiliki caudal fin atau sirip ekor yang sangat panjang (1/2 dari panjang total) dengan warna coklat gelap atau hitam pekat dan garis kuning pada masa juvenile dan warna tersebut agak memudar ketika dewasa. Panjang tubuh maksimal hiu jenis ini yaitu 2,35 m-3,54 m. Umum ditemukan di perairan dekat pantai, ekosistem terumbu karang yang lebih ke dasar. Diduga ikan ini bersifat aktif di malam hari atau nokturnal.


5. Cat Shark

 

Atelomycterus marmoratus

Sumber: Carpenter, K. E and Niem, V.H (1998)

Ikan hiu ini umum ditemui di sekitar perairan karang perairan tropis termasuk Indonesia,  namun tidak banyak diketahui. Disebut juga Hiu Tokek karena memiliki ciri bitnik berwarna abu-abu muda dan putih selain itu kedua sirip punggung sama besar. Atelomycterus marmoratus merupakan hiu yang dijumpai di celah-celah atau lubang di terumbu karang. Panjang maksimal hiu jenis ini ialah 70 cm. Sangat kecil bukan? 


Sumber:

  • Compagno, L.J.V. 1984. FAO Species Catalogue. Vol. 4. Sharks of The World. An Annotated and Illustrated Catalogue of Shark Species Known to Date. Part 1. Hexanchiformes To Lamniformes. FAO Fish. Synop., (125)Vol.4.Pt.1:249 p.
  • Dingerkus, G. 1986. Interrelationships of Orectolobiform Sharks (Chondrichthyes: Selachii). Proc. 2nd Int. Conf. IndoPacific Fish., 1986:227-245.
  • Regan, C.T. 1908. A Revision of The Sharks of The Family Orectolobidae. Proc. Zool. Soc. Lond., (1908):347-364
  • Carpenter, K. E and Niem, V.H. 1998. FAO Species Identification Guide for Fishery Purposes : The Living Marine Resources Of The Western Central Pacific Volume 2 Cephalopods, Crustaceans, Holothurians and Sharks. Rome: Food And Agriculture Organization of The United Nations. 687-1396 p
  • Fahmi dan Dharmadi. 2013. Buku Saku Pengenalan Jenis-Jenis Hiu Indonesia. Jakarta: Direktorat Koservasi Kawasan jenis Ikan, Dirjen KP3K, KKP.