Follow us

Masyarakat Suburbia : Masa Depan Bawah Laut



Masyarakat suburbia identik dengan pesisir atau pinggir pantai, kala saya sedang ngopi di sebuah kafe tua di daerah jakarta, yang telah kehilangan pesona aslinya. Hanya segelintir pelanggan tetap yang kadang masih datang. Di sebuah meja di dekat jendela duduk tiga orang yang sedang serius membahas tentang "Sustainable marine conservation" dan membuat saya terbuai dengan topik tersebut, "Coral transplantation dan illegal fishing methods" termasuk dalam perbincangan ketiga orang itu. Seakan-akan meraka peduli tentang masa depan bawah laut indonesia, lupakan ketiga orang itu. indonesia memang memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah dari segi terumbu karang, ikan-ikan endemiknya atau mungkin secara estetik tanpa kita harus turun ke dalam air, laut indonesia sudah sangat indah dan sudah di akui di duaia.

Tapi sayang sekali sebagian masyarakat indonesia sendiri pun belum sadar dan masih belum bisa merawat keindahan alam yang sudah di kasih oleh ibu bumi, masih banyak masyarakat indonesia yang tidak peduli terhadap indahnya alam bawah laut indonesia ini masih banyak yang membuang limbah bekas pabrik di laut yang mebuat ikan2 keracunan, metode penangkapan ilegal juga termasuk di dalamnya atau mungkin pengambilan karang secara besar2an untuk kebutuhan bisnis. Miris melihat masyarakat indonesia sendiri belum sadar akan kekayaan bawah laut indonesia, kurangnya edukasi tentang alam indonesia atau mungkin masyarakat indonesia tidak peduli tentang alamnya sendiri. Iba rasanya.

Apa itu konservasi laut berkelanjutan ?

Sustainable marine conservation atau konservasi laut yang berkelanjutan, kementerian kelautan dan perikanan indonesia memajukan target pembentukan kawasan konservasi laut (KKL) seluas 20 juta hektare maksimal pada tahun 2018 atau empat tahun lebih cepat dari rencana semula pada 2020. Percepatan tersebut dilakukan, karena hingga desember 2016 luasan KKL sudah mencapai 17,98 juta hektare lagi atau tersisa 2,02 juta hektare lagi.

Menurut peraturan pemerintah No.60 tahun 2007 dijelaskan bahwa kawasan konservasi perairan (KKP) adalah kawasan perairan yang dilindungi, dikelola dengan sistem zonasi, untuk mewujudkan pengelolaan sumber daya ikan dan lingkungannya secara berkelanjutan. KKP terdiri atas Taman Nasional Perairan, Taman Wisata Perairan, Suaka Alam Perairan, dan Suaka Perikanan.

Bisakah transplantasi karang memperbaiki ekosistem terumbu karang ?

Transplantasi karang merupakan teknik perbanyakan koloni karang dengan memanfaatkan reproduksi aseksual karang secara fagmentasi. Berbagai kalangan dapat terlibat dalam mengusahakan dan melakukan rehabilitasi karang dengan metode ini.  Namun saat ini metode yang digunakan masih ada yang mengadopsi metode untuk perdagangan karang hias bukan untuk rehabilitasi.  Metode dengan beton dan pengontrolan terhadap alga salah satu kunci keberhasilan dalam transplantasi karang.  Pencarian bibit-bibit karang yang unggul yang kuat terhadap alga dan penyakit menjadi solusi penting dalam peningkatan keberhasilan transplantasi karang.

"Andai Professor Emmett Brown Membuka celah Peristiwa yang berlalu lalang Akan kutemui dirinya Merespon,Dan kuterbayang dia bagaikan m’Alfredi di laut lepas"