Masyarakat Suburbia : Masa Depan Bawah Laut
- Mohammad Havid
- 21 Jan 2021
Masyarakat
suburbia identik dengan pesisir atau pinggir pantai, kala saya sedang ngopi di
sebuah kafe tua di daerah jakarta, yang telah kehilangan pesona aslinya. Hanya
segelintir pelanggan tetap yang kadang masih datang. Di sebuah meja di dekat
jendela duduk tiga orang yang sedang serius membahas tentang "Sustainable
marine conservation" dan membuat saya terbuai dengan topik tersebut, "Coral
transplantation dan illegal fishing methods" termasuk dalam perbincangan
ketiga orang itu. Seakan-akan meraka peduli tentang masa depan bawah laut
indonesia, lupakan ketiga orang itu. indonesia memang memiliki kekayaan alam
yang sangat melimpah dari segi terumbu karang, ikan-ikan endemiknya atau
mungkin secara estetik tanpa kita harus turun ke dalam air, laut indonesia
sudah sangat indah dan sudah di akui di duaia.
Tapi
sayang sekali sebagian masyarakat indonesia sendiri pun belum sadar dan masih
belum bisa merawat keindahan alam yang sudah di kasih oleh ibu bumi, masih
banyak masyarakat indonesia yang tidak peduli terhadap indahnya alam bawah laut
indonesia ini masih banyak yang membuang limbah bekas pabrik di laut yang
mebuat ikan2 keracunan, metode penangkapan ilegal juga termasuk di dalamnya
atau mungkin pengambilan karang secara besar2an untuk kebutuhan bisnis. Miris
melihat masyarakat indonesia sendiri belum sadar akan kekayaan bawah laut
indonesia, kurangnya edukasi tentang alam indonesia atau mungkin masyarakat
indonesia tidak peduli tentang alamnya sendiri. Iba rasanya.
Apa itu konservasi laut berkelanjutan ?
Sustainable
marine conservation atau konservasi laut yang berkelanjutan, kementerian
kelautan dan perikanan indonesia memajukan target pembentukan kawasan
konservasi laut (KKL) seluas 20 juta hektare maksimal pada tahun 2018 atau
empat tahun lebih cepat dari rencana semula pada 2020. Percepatan tersebut
dilakukan, karena hingga desember 2016 luasan KKL sudah mencapai 17,98 juta
hektare lagi atau tersisa 2,02 juta hektare lagi.
Menurut
peraturan pemerintah No.60 tahun 2007 dijelaskan bahwa kawasan konservasi
perairan (KKP) adalah kawasan perairan yang dilindungi, dikelola dengan sistem
zonasi, untuk mewujudkan pengelolaan sumber daya ikan dan lingkungannya secara
berkelanjutan. KKP terdiri atas Taman Nasional Perairan, Taman Wisata Perairan,
Suaka Alam Perairan, dan Suaka Perikanan.
Bisakah
transplantasi karang memperbaiki ekosistem terumbu karang ?
Transplantasi karang
merupakan teknik perbanyakan koloni karang dengan memanfaatkan reproduksi
aseksual karang secara fagmentasi. Berbagai kalangan dapat terlibat dalam
mengusahakan dan melakukan rehabilitasi karang dengan metode ini. Namun
saat ini metode yang digunakan masih ada yang mengadopsi metode untuk
perdagangan karang hias bukan untuk rehabilitasi. Metode dengan beton dan
pengontrolan terhadap alga salah satu kunci keberhasilan dalam transplantasi
karang. Pencarian bibit-bibit karang yang unggul yang kuat terhadap alga
dan penyakit menjadi solusi penting dalam peningkatan keberhasilan transplantasi
karang.
"Andai Professor Emmett
Brown Membuka celah Peristiwa yang berlalu lalang Akan kutemui dirinya
Merespon,Dan kuterbayang dia bagaikan m’Alfredi di laut lepas"