Follow us

Mangrove Terkena Dampak Tumpahan Minyak Milik PERTAMINA di Balikpapan



    Pencemaran perairan oleh minyak yang keluar dari pipa bawah laut milik PERTAMINA benar-benar menimbulkan akibat yang sangat serius, tidak terkecuali hutan bakau yang berada di pesisir Balikpapan yang ikut mengalami pencemaran minyak sehingga sebagian besar mengalami kerusakan yang sangat rusak. Bahkan berdasarkan pengamatan Yayasan National Oceanographic Indonesia, kelompok mamalia laut pesut endemic juga yang terperangkap di perairan yang tercemar mengalami kematian seketika.


    Mala Septiani, peneliti bidang konservasi Mangrove di Yayasan National Oceanographic Indonesia mengatakan bahwa kondisi udara di pesisir Balikpapan tersebut pun sudah tercemar karena berdasarkan tanggapan masyarakat yang dihimpun bahwa pasca kejadian tersebut mereka mencium bau menyengat yang pekat. Berdasarkan pantauan lapangan pun, terlihat paparan minyak merusak hutan bakau yang menjadi habitat ikan, termasuk mamalia perairan.

    Yayasan National Ocenaographic Indonesia menyarankan agar upaya melokalisir paparan minyak tidak hanya di lokasi perairan yang strategis, harusnya dimulai dari hulunya sumber bocornya minyak harus diblokir. Hal ini dikarenakan kawasan ekologi sangat vital dan penting bagi lingkungan dan ekonomi masyarakat.


    Hal lain juga disampaikan oleh Danielle selaku peneliti RASI Indonesia bahwa satwa mamalia pesut di teluk Balikpapan, sudah diakui dunia dan mmasuk kategori endangered atau terancam punah. Pesisir menjadi sangat vital bagi keberlangsungan pesut, sehingga jika tidak ditangani dengan serius, maka satwa tersebut dapat mengalami kepunahan.