Follow us

Laut Sebagai Sumber Energi! Pembangkit Listrik Tenaga Arus.



Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki wilayah perairan terluas di dunia. Dengan kondisi ini, Indonesia menjadi negara yang paling kaya akan keanekaragaman hayatinya. Dengan posisi perairan Indonesia yang ada di daerah tropis menjadi suatu keuntungan bagi kondisi fisik perairan Indonesia, dan didukung posisi secara geografis yang diapit oleh dua samudera sehingga pola sebaran kondisi fisis laut Indonesia bervariasi, dan salah satu contohnya adalah arus perairan Indonesia.

Melihat kebutuhan global akan energy pada saat ini semaikn pesat, dibutuhkan satu terobosan penghasil energy yang baru dan tentunya ramah sedikit menghasilkan sisa atau ramah lingkungan, dan laut dapat dibuat menjadi salah satu stakeholder penghasil energy listrik. Sebenarnya terobosan ini tidaklah asing lagi, karena beberapa negara maju seperti Inggris, Belanda, dan Jepang sedang mengembangkan teknologi pembangkit listrik tenaga arus laut.

Prinsip yang dikembangkan pada aplikasi teknologi pemanfaatan energi dari laut adalah melalui konversi tenaga kinetik masa air laut menjadi tenaga listrik. Tercatat beberapa negara telah berhasil melakukan instalasi pembangkit energi listrik dengan memanfaatkan energi arus, mulai dari prototype turbin pembangkit hingga mencapai turbin skala komersial dengan kapasitas 1,2 MW/turbin, seperti yang telah dibangun di Skotlandia, Swedia,  Perancis, Norwegia, Inggris, Irlandia Utara, Australia, Italia, Korea Selatan dan Amerika Serikat.
Gambar 1. Simulasi Arus Sebagai Pembangkit Listrik
(Gurit, 2017)
Gambar diatas merupakan salah satu simulasi pemanfaatan arus laut untuk membangkitkan energy listrik. Menurut. Kecepatan minimal arus laut Indonesia adalah kurang dari 1,5 m/s dan itu dapat menghasilkan listrik sebesar 300 Mega Watt (Gurit, 2017). Dengan daya sebesar itu dapat menghidupi satu pulau flores.
Pada dasarnya, arus laut merupakan gerakan horizontal massa air laut, sehingga arus laut memiliki energi kinetik yang dapat digunakan sebagai tenaga penggerak rotor atau turbin pembangkit listrik. Secara global, laut dunia mempunyai sumber energi yang sangat besar yaitu mencapai total 2,8 x 1014 (280 Triliun) Watt-jam (Lubis & Yuningsih, 2016). Selain itu, arus laut ini juga menarik untuk dikembangkan sebagai pembangkit listrik karena sifatnya yang relatif stabil, periodik dan dapat diprediksi pola atau karakteristiknya. Pengembangan teknologi ekstraksi energi arus laut lazimnya dilakukan dengan mengadopsi prinsip teknologi energi angin yang telah lebih dulu berkembang, yaitu dengan mengubah energi kinetik arus laut menjadi energi rotasi dan energi listrik. Daya yang dihasilkan oleh turbin arus laut jauh lebih besar dari pada daya yang dihasilkan oleh turbin angin, karena rapat massa air laut hampir 800 kali rapat massa udara (Contes, 2015). Kapasitas daya yang dihasilkan dapat dihitung dengan pendekatan matematis yang memformulasikan daya yang melewati suatu permukaan atau luasan. Misalkan suatu aliran fluida yang menembus suatu permukaan A dalam arah yang tegak lurus permukaan, maka rumus umum yang digunakan adalah formulasi Fraenkel (1999) yaitu: 12P= 12 ρ A V3 ' type="#_x0000_t75">, dimana  P= daya (watt);  ρ= rapat massa air (kg/m³);  A= luas penampang (m²); dan V= kecepatan arus (m/s). Teknologi ini sebenarnya sedang dikembangkan di Indonesia, dengan harapan jika hal tersebut secara total dikembangkan di Indonesia, maka tidak akan ada lagi pulau-pulau terluar Indonesia yang krisis listrik. Dan dengan adanya supply energy yang tidak terbatas keseluruh penjuru Indonesia, maka sumber daya manusia Indonesia akan dapat bertumbuh secara pesat, dan Indonesia dapat berdiri sejajar dengan negara-negara adidaya lainnya.

Sumber:


Contes, T. (2015). Ocean Energy Conversion. Instituto Nacional de Engenheria, 1-27.

Lubis, S., & Yuningsih, A. (2017). Prospek Arus Laut Sebagai Energi.

Suryo, G. A. (2017). Menghadirkan Listrik Tenaga Arus Laut.