Follow us

Lagi, Tumpahan Minyak Hitam Mencemari Perairan Indonesia, kali ini Perairan Pulau Pari, Kepulauan Seribu



Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta pada tanggal 8 April 2018 kena tumpahan minyak hitam yang entah dari mana asalnya. Hal tersebut ternyata bukan kejadian pertama sepanjang tahun 2018 ini.  Kejadian tersebut pun sudah dilaporkan ke pihak kepolisian setempat. Namun hingga kini ternyata belum ada kejelasan soal hasil investigasi terhadap minyak tumpah itu.

Berdasarkan catatan yang dihimpun oleh National Oceanographic Indonesia bahwa pada kejadian tumpahan minyak misterius pada tanggal 8 April 2018,  Polres Kepulauan Seribu telah mengamankan satu karung sampel minyak hitam yang akan diteliti oleh tim Labfor Polri. Tumpahan minyak hitam tersebut ditemukan sepanjang 10 meter tepatnya berada di pesisir selatan Pulau Pari. Hingga berita ini ditayangkan, minyak hitam tersebut sudah dibersihkan dari pantai Pulau Pari. 

Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Isnawa Adji menjelaskan kejadian ini bukan yang pertama kali di tahun ini, juga di tahun lalu. Namun kejadian serupa terus berulang.

"Kesulitan kita, kita enggak tahu saat kejadian datangnya minyak. Kita kurang bisa mendeteksi tumpahannya, apakah dari kapal atau dari aktivitas kilang minyak di situ, kita belum tahu," kata Isnawa pada Minggu (8/4/2018).

Menurut hasil observasi, terdapat dua dugaan yang sangat kuat akan pencemaran dari tumpahan minyak misterius tersebut. Pertama, minyak berasal dari tumpahan kapal. Kedua, minyak berasal dari aktivitas kilang minyak di kawasan Kepulauan Seribu.


Dugaan tersebut diperkuat oleh Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu, Yusen Herdiman, yang menduga tumpahan minyak itu berasal dari kapal yang melintas sepanjang perairan pulau pari. Kepulauan Seribu dilalui hampir 5.000 kapal per harinya. 

Air ballast adalah air pemberat kapal. Air yang terkadang dibuang begitu saja menyesuaikan kondisi yang dihadapi kapal. Bila air ballast berasal dari kapal tanki pengangkut minyak, maka airnya juga bercampur minyak. Kapal-kapal yang melintas di perairan Kepulauan Seribu diduga membuang air ballast ke laut.

Namun demikian, investigasi penegak hukum belumlah menemui hasil. Polres Kepulauan Seribu mengamankan satu karung sampel minyak hitam yang akan diteliti oleh tim Labfor Polri. Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Victor Siagian menjelaskan tumpahan minyak hitam itu tepatnya berada di pesisir selatan Pulau Pari.

Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Kepulauan Seribu, Yusen Herdiman memaparkan seperti apa air ballast yang dibuang kapal-kapal saat melintas di laut. Katanya, Air ballast itu agak bening, nggak terlalu pekat hitam. Makanya ini dugaannya bisa kilang minyak, bisa air ballast.

"Ada tempo lalu pernah (kejadian) tidak terlalu hitam, mungkin itu air ballast karena memang bukan sekali ini kejadian di Pulau Seribu. Tapi kan hanya sekian meter beda dengan Balikpapan. Ini kan arus laut ya bisa jadi dari kepulauan sana angin timur kan ada Indramayu, ada kilang minyak kita kan nggak tahu juga. Lalin (kapal) nanti lewat pulau seribu," lanjutnya.

Lebih lanjut, Yusen mengatakan, kapal-kapal yang melintas memiliki aturan untuk pembuangan air ballast. Dikatakannya, kapal tidak diperbolehkan membuang air ballast di tengah laut. Kapal dilarang buang air ballast di tengah lautan.