Follow us

Karir dalam Dunia Penyelaman



Salah satu pekerjaan yang sangat umum dalam dunia penyelaman adalah pemandu selam rekreasi dan instruktur. Tugas utama dalam pekerjaan tersebut yaitu memperkenalkan orang lain pada dunia penyelaman, mulai dari melatih seseorang menjadi penyelam, melatih kemampuan menyelam tingkat lanjut, hingga memperkenalkan situs penyelaman kepada para penyelam rekreasi.

Untuk memasuki dunia penyelaman profesional, seorang penyelam harus menyelesaikan seluruh jenjang rekreasi. Jenjang penyelaman rekreasi pada umumnya mencakup jenjang penyelam pemula (open water), penyelaman lanjut (advanced openwater), dan penyelamatan dalam penyelaman (rescue). Setelah menyelesaikan jenjang rekreasi, seorang penyelam dapat memutuskan keinginan untuk melanjutkan ke jenjang profesional selanjutnya. Dalam mengambil sertifikasi selam rekreasi dalam agensi penyelaman seperti PADI, SSI, NAUI, CMAS, dll., seorang penyelam rekreasi dapat memilih sertifikasi dari agensi satu ke agensi yang lain (crossover) yang ekuivalen.

Langkah awal untuk memasuki jenjang penyelaman professional yaitu menjadi divemaster atau lebih dikenal dengan pemandu selam. Setiap agensi penyelaman memiliki syarat dan metode yang tidak jauh berbeda, tetapi secara umum kompetensi utama dalam jenjang ini adalah kemampuan dalam upaya menjaga penyelam lain untuk merasa aman dan nyaman saat memasuki air dan kembali ke daratan. Beberapa agensi penyelaman memberlakukan syarat kompetensi dalam asistensi atau pendampingan instruktur dalam mengajar, baik secara teknis, logistik, maupun administrasi.

Pada saat ini terdapat jenjang lebih lanjut dari selam rekreasi, yaitu penyelaman technical, dimana penyelaman dapat dilakukan lebih dari batas selam rekreasi. Penyelaman dapat dilakukan pada kedalaman lebih dari 40 meter dan berkurangnya bahkan tidak ada akses langsung menuju permukaan. Untuk dapat melakukan penyelaman ini, seorang penyelam rekreasi setidaknya memiliki jenjang sertifikasi sebagai penyelam lanjut (advance diver) yang memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk menggunakan udara yang diperkaya kandungan oksigennya, serta kemampuan menyelam dengan buoyancy (daya apung) yang baik, karena tingkat resiko yang dihadapi lebih tinggi daripada selam rekreasi. Pelatihan dan pembelajaran dalam selam technical membutuhkan waktu yang lebih lama, serta pendidikan karakter untuk melakukan prosedur penyelaman yang teliti dan konservatif.

Dari sisi hukum, menurut peraturan yang berlaku dalam undang-undang di Indonesia, jenjang minimal bagi seorang penyelam untuk dapat memandu penyelaman yaitu rescue diver. Meskipun begitu, penyelaman rekreasi di Indonesia mewajibkan prosedur pengawasan langsung dalam air (inwater supervision) oleh pemandu selam maupun instruktur. Hal ini berbeda dengan peraturan yang berlaku di beberapa tempat di luar Indonesia, dimana pemandu selam dapat melakukan pengawasan di atas air (out-of-water supervsision) dan mempersilahkan penyelam untuk menjelajahi situs penyelaman setelah mendapat arahan (dive briefing). Dari penjelasan diatas dapat dilihat bahwa prospek dalam dunia penyelaman rekrasi di Indonesia menjanjikan karena kebutuhan dalam hal pengawasan langsung di bawah air. Hal lain yang mendukung pekerjaan tersebut, Indonesia memiliki beragam situ penyelaman yang menarik penyelam dari berbagai belahan Bumi untuk datang menjelajahi kekayaan bawah air dalam kawasan Coral Triangle.

Selain menjadi instruktur selam dan pemandu selam, pekerjaan dalam air lainnya seperti penyelam, peneliti, penyelam komersil (commercial diver), penyelam evakuasi kecelakaan air (public safety diver). Masing – masing jenjang tersebut memerlukan pelatihan dan pembelajaran lebih lanjut, dan harus memenuhi setiap standar kompetensi.