Karir dalam Dunia Penyelaman
- Joanna Viviani Kosasih
- 27 Oct 2021
Salah
satu pekerjaan yang sangat umum dalam dunia penyelaman adalah pemandu selam
rekreasi dan instruktur. Tugas utama dalam pekerjaan tersebut yaitu
memperkenalkan orang lain pada dunia penyelaman, mulai dari melatih seseorang
menjadi penyelam, melatih kemampuan menyelam tingkat lanjut, hingga
memperkenalkan situs penyelaman kepada para penyelam rekreasi.
Untuk
memasuki dunia penyelaman profesional, seorang penyelam harus menyelesaikan
seluruh jenjang rekreasi. Jenjang penyelaman rekreasi pada umumnya mencakup
jenjang penyelam pemula (open water), penyelaman lanjut (advanced openwater),
dan penyelamatan dalam penyelaman (rescue). Setelah menyelesaikan jenjang
rekreasi, seorang penyelam dapat memutuskan keinginan untuk melanjutkan ke
jenjang profesional selanjutnya. Dalam mengambil sertifikasi selam rekreasi
dalam agensi penyelaman seperti PADI, SSI, NAUI, CMAS, dll., seorang penyelam
rekreasi dapat memilih sertifikasi dari agensi satu ke agensi yang lain
(crossover) yang ekuivalen.
Langkah
awal untuk memasuki jenjang penyelaman professional yaitu menjadi divemaster
atau lebih dikenal dengan pemandu selam. Setiap agensi penyelaman memiliki
syarat dan metode yang tidak jauh berbeda, tetapi secara umum kompetensi utama
dalam jenjang ini adalah kemampuan dalam upaya menjaga penyelam lain untuk
merasa aman dan nyaman saat memasuki air dan kembali ke daratan. Beberapa
agensi penyelaman memberlakukan syarat kompetensi dalam asistensi atau
pendampingan instruktur dalam mengajar, baik secara teknis, logistik, maupun
administrasi.
Pada saat
ini terdapat jenjang lebih lanjut dari selam rekreasi, yaitu penyelaman
technical, dimana penyelaman dapat dilakukan lebih dari batas selam rekreasi.
Penyelaman dapat dilakukan pada kedalaman lebih dari 40 meter dan berkurangnya
bahkan tidak ada akses langsung menuju permukaan. Untuk dapat melakukan
penyelaman ini, seorang penyelam rekreasi setidaknya memiliki jenjang
sertifikasi sebagai penyelam lanjut (advance diver) yang memiliki pengetahuan dan
kemampuan untuk menggunakan udara yang diperkaya kandungan oksigennya, serta
kemampuan menyelam dengan buoyancy (daya apung) yang baik, karena tingkat
resiko yang dihadapi lebih tinggi daripada selam rekreasi. Pelatihan dan
pembelajaran dalam selam technical membutuhkan waktu yang lebih lama, serta
pendidikan karakter untuk melakukan prosedur penyelaman yang teliti dan
konservatif.
Dari sisi
hukum, menurut peraturan yang berlaku dalam undang-undang di Indonesia, jenjang
minimal bagi seorang penyelam untuk dapat memandu penyelaman yaitu rescue
diver. Meskipun begitu, penyelaman rekreasi di Indonesia mewajibkan prosedur
pengawasan langsung dalam air (inwater supervision) oleh pemandu selam maupun
instruktur. Hal ini berbeda dengan peraturan yang berlaku di beberapa tempat di
luar Indonesia, dimana pemandu selam dapat melakukan pengawasan di atas air
(out-of-water supervsision) dan mempersilahkan penyelam untuk menjelajahi situs
penyelaman setelah mendapat arahan (dive briefing). Dari penjelasan diatas
dapat dilihat bahwa prospek dalam dunia penyelaman rekrasi di Indonesia
menjanjikan karena kebutuhan dalam hal pengawasan langsung di bawah air. Hal
lain yang mendukung pekerjaan tersebut, Indonesia memiliki beragam situ
penyelaman yang menarik penyelam dari berbagai belahan Bumi untuk datang
menjelajahi kekayaan bawah air dalam kawasan Coral Triangle.
Selain
menjadi instruktur selam dan pemandu selam, pekerjaan dalam air lainnya seperti
penyelam, peneliti, penyelam komersil (commercial diver), penyelam evakuasi kecelakaan
air (public safety diver). Masing – masing jenjang tersebut memerlukan
pelatihan dan pembelajaran lebih lanjut, dan harus memenuhi setiap standar
kompetensi.