Follow us

Ferrocement Sebagai Material Masa Depan Dalam Pembuatan Kapal



Ferrocement adalah sejenis beton bertulang yang berukuran tipis biasanya dibuat dari mortar semen hidrolik ditulangi kawat dengan jarak lapisan dan ukuran jaringan kawat yang rapat (Wire Mesh). Jaringannya bisa terbuat dari metalik atau material lain yang sejenis (Naaman, 2000: 9 dikutip dari ACI Committee 549, 1980). Ferrocement dapat dikategorikan sebagai material Komposit karena tersusun atas Penguat dan Matriks. Namun sebagai material Komposit Ferrocement memiliki keunikan yaitu memiliki ciri-ciri Komposit Partikel, Komposit Serat, dan Komposit Lapis sekaligus.  Beton merupakan Komposit Partikel dengan agregat sebagai penguat dan campuran antara semen, air, dan bahan aditif lainnya sebagai matriks. Namun penambahan tulang kawat (Wire Mesh) membuat Ferrocement dapat pula digolongkan sebagai Komposit Serat. Di samping itu dengan adanya tulang kawat Ferrocement dapat dibentuk menjadi berlapis-lapis (Komposit Lapis). 


Penggunaan Ferrocement sebagai material pembuatan Kapal sebenarnya bukan hal baru. Sejak periode awal penemuannya Ferrocement telah dirancang untuk digunakan sebagai material pembuatan Kapal. Joseph Louis Lambot, seorang Tukang Kebun, merupakan orang pertama yang mengolah Ferrocement menjadi sebuah Perahu berkapasitas satu orang, tahun 1848. Material ini ia beri nama ‘Ferciment’ (Sasiekalaa, 2012). Namun ia baru menyampaikan paten atas penemuannya ini pada tahun 1852 (Paul, B. K. dan Pama, R.P., 1978). Penggunaan Ferrocement sebagai material pembuatan Kapal yang cukup baik dapat ditemukan pada periode Perang Dunia II. Pada tahun 1943, ketika Jerman mulai terdesak dalam perang, sebagian besar industri bajanya dialihkan untuk membuat kendaraan-kendaraan tempur lapis baja dan kapal selam (U-Boot) sehingga kebutuhan untuk membuat kapal non-kombatan dipenuhi oleh material Ferrocement. Salah satu Kapal Ferrocement Jerman yang cukup terkenal adalah M/V Capella yang dibuat di Swinemünde (sekarang bernama Świnoujście) dan menjadi bagian dari wilayah Polandia) tahun 1943. Uniknya, Kapal Barang sepanjang 40,5 m dengan bobot 337 ton ini sama sekali tidak dibuat oleh Perusahaan Galangan Kapal melainkan oleh Perusahaan Kontraktor yang berpengalaman dalam bidang bangunan bernama Dykerhoff & Widmann (D&W). Perusahaan ini sudah memfokuskan pada pengembangan material Ferrocement sebagai bahan bangunan sejak 1880-an (Russo dan Currà, 2018). Setelah perang berakhir, kapal ini tetap dioperasikan sebagai Kapal Logistik (Barge) hingga pada tahun 1988, setelah 45 tahun beropeasi, kapal ini menjadi salah satu koleksi Museum Maritim Rostock, Jerman, dan tetap terapung sampai  sekarang.

Gambar Kapal M/V Capella

BACA SELENGKAPNYA KLIK DOWNLOAD PADA LINK DIBAWAH INI

DOWNLOAD FILE

REFERENSI

D. Ardiana, R. M. 2014. Proses pembuatan kapal frp berkapasitas 14 m bagi nelayan di kabupaten bengkalis. Inovtek, 43-47.

Dantes, Kadek Rihendra dan Aprianto, Gede. 2017. Composites Manufacturing and Testing. Depok: Rajawali Press.

http://www.fao.org/3/v9468e/v9468e0e.htm#b4-4.%20COLLATING%20LABOUR%20AND%20MATERIAL%20DATA%20FOR%20FERROCEMENT%20BOAT%20CONSTRUCTION

https://www.gemo-netz.de/rostock/diesunddas/Traditionsschiff_2007/Traditionsschiff_2007_7.php

https://youtu.be/FxrycYvxCso

Key. William H. 1970. Impact resistance of ferro-cement plates. Naval Postgraduate School.

Lalaj et al. 2015. Recent Perspectives for Ferrocement. Research on Engineering Structures & Materials 1 (2015) 11-23.

Pujiati, R. 2017. Analisa Teknis Bahan Komposit Dari Serat Alami Ampas Tebu Untuk Bahan Alternatif Pembuatan Kulit Kapal.

Sasiekalaa, K. and Malathy, R. 2012. A Review Report On Mechanical Properties Of Ferrocement With Cementitious Materials. International Journal of Engineering Research & Technology (IJERT) Vol. 1 Issue 9, November- 2012 ISSN: 2278-0181.

Shaheen, Yousry B. et al. 2020. Developing of Light Weight Ferrocement Composite Plates. AICSGE-10 Structural Engineering Department, Faculty of Engineering, Alexandria University, Alexandria 21544, Egypt.

Soewarso, 1981. Wawasan Nusantara. Ketahanan Nasional. Keamanan Nasional. Diterbitkan dalam rangka ikut menyebarluaskan Doktrin Dasar Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional.

Sumanto. 2012. Analisa Hubungan Persentase Tulangan terhadap Variasi Tebal Elemen Lentur Ferrocement. UIB Repository.

Zhai, Y.X. et al. 2021. Impact resistance of armor steel/ceramic/UHPC layered composite targets against 30CrMnSiNi2A steel projectiles. International Journal of Impact Engineering 154 (2021) 103888.