Follow us

Efek Gas Rumah Kaca Akibat Konversi Hutan Mangrove



    Pemangkasan hutan bakau tropis untuk membuat tambak udang dan padang rumput ternak memberikan kontribusi yang signifikan terhadap efek gas rumah kaca yang merupakan salah satu penyebab utama pemanasan global, menurut penelitian terkini.

    Sebuah studi yang dilaksanakan selama tujuh tahun oleh Universitas Oregon State bekerja sama dengan Pusat Penelitian Kehutanan Internasional. Para peneliti menyimpulkan bahwa konversi mangrove untuk penggunaan pertanian dapat menghasilkan jejak karbon dari penggunaan lahan seperti contoh untuk produksi setiap pon daging sapi dapat menghasilkan 1.440 pon karbon dioksida yang dilepaskan ke atmosfer; dan 1.603 pon karbon dioksida yang terlepas untuk setiap pon udang.

    Penemuan tersebut dipublikasikan di jurnal Frontiers in Ecology and the Environment. Hasilnya diperoleh melalui pengembangan pengukuran baru mengenai jejak karbon dari penggunaan lahan  dengan mengukur jumlah karbon yang tersimpan di hutan bakau utuh menunjukkan bahwa emisi gas rumah kaca meningkat dari konversi penggunaan lahan.

“Hutan bakau mewakili 0,6 persen dari seluruh hutan tropis dunia, tetapi deforestasi mereka menyumbang sebanyak 12 persen dari emisi gas rumah kaca yang berasal dari semua penggundulan hutan tropis”
J. Boone Kauffman
Ahli ekologi Universitas Oregon State

    Mangrove adalah sekelompok pohon dan semak yang hidup di zona intertidal pesisir tropis. Ada sekitar 80 spesies pohon bakau yang berbeda. Semua pohon ini tumbuh di daerah tanah yang tergenang air, di mana air yang bergerak lambat memungkinkan sedimen halus menumpuk. Dalam lingkungan ini, mangrove mengambil sejumlah besar karbon yang disimpan selama berabad-abad.

    Tingkat penggundulan hutan bakau sangat tinggi selama tiga dekade terakhir. Laju degradasi mangrove yang mencapai 1 persen per tahun. Konversi ke tambak udang menjadi penyebab terbesar degradasi dan penurunan mangrove di Asia Tenggara.

"Hutan-hutan ini telah menyerap karbon selama 4.000 atau 5.000 tahun terakhir dan sekarang melalui deforestasi, mereka telah menjadi sumber utama emisi gas rumah kaca karena mangrove menyimpan begitu banyak karbon yang dilepas sebagai gas rumah kaca, mangrove memegang peran penting dalam mengurangi atau memperlambat perubahan iklim,"
J. Boone Kauffman
Ahli ekologi Universitas Oregon State


References:

J Boone Kauffman, Virni B Arifanti, Humberto Hernández Trejo, Maria del Carmen Jesús García, Jennifer Norfolk, Miguel Cifuentes, Deddy Hadriyanto, Daniel Murdiyarso. The jumbo carbon footprint of a shrimp: carbon losses from mangrove deforestation. Frontiers in Ecology and the Environment, 2017; DOI: 10.1002/fee.1482