Dampak Pengasaman Laut (Ocean Acidification) Bagi Keanekaragaman Hayati
- Nurhafizh Sri Albarra
- 21 May 2021
Perubahan iklim bumi menyebabkan sejumlah perubahan yang signifikan, utamanya di lingkungan laut dan pesisir. Seperti yang kita tahu, laut menyerap emisi CO2 yang berada di udara. CO2 tersebut kemudian bereaksi dengan air laut untuk membentuk asam karbonat. Jika terjadi secara kontinu, maka angka penambahan asam ini akan berakumulasi dan menyebabkan peningkatan kadar asam serta penurunan nilai pH air laut. Hal ini yang kemudian disebut sebagai asidifikasi. Menurut Andika, et al. (2020), nilai pH air laut sangat erat kaitannya dengan karbon terlarut, semakin banyak karbondioksida (CO2) dan asam karbonat (H2CO3) semakin rendah nilai pH-nya. Dalam proses pengasaman, karbon dioksida (CO2) di atmosfer memasuki lautan dan bereaksi dengan air laut (H2O) membentuk asam karbonat (H2CO3). Asam karbonat (H2CO3) di perairan akan melepaskan ion H+ dan membentuk bikarbonat (HCO3-). Ion bikarbonat (HCO3-) akan melepaskan ion H+ dan membentuk karbonat (CO32-). Ion H+ yang dilepaskan menyebabkan pH air laut menurun.
Penyebab
Utama dari kenaikan tingkat keasaman di laut adalah aktivitas manusia. Menurut
Yaqin dan Kabangnga (2015), Peningkatan aktivitas manusia tidak terlepas dari
buangan limbah antropogenik. Pengimisian CO2 secara masif akibat dari penggunaan bahan bakar
fosil pada berbagai industri dan kendaran bermotor akan naik menuju atmosfer. CO2 yang turun dari
atmosfer akan memasuki laut dan beraksi dengan air dan membentuk asam karbonat.
Hal ini membuat kadar kalsium karbonat di laut menjadi turun. Penurunan kadar
kalsium karbonat menghambat proses kalsifikasi biota laut yang menggunakan
kalsium karbonat.
Asidifikasi berdampak besar terhadap
kehidupan biota-biota yang hidup di lingkungan laut. Asidifikasi dapat mengikis
cangkang suatu biota laut ataupun karang yang terbentuk dari kalsium karbonat.
Hal ini dikarenakan air laut yang terjadi pengasaman akan melarutkan senyawa
karbonat. Selain itu, meningkatnya CO2 dan asam karbonat yang
melatar belakangi asidifikasi menyebabkan terhambatnya pertumbuhan serta
reproduksi dari karang dan biota laut lainnya. Sehingga pH secara tidak
langsung berdampak terhadap fungsi ekosistem laut.
Lalu, apa yang dapat kita lakukan
terhadap peristiwa ini? Penggunaan listrik yang berlebih otomatis akan
menaikkan tingkat permintaan listrik yang menyebabkan suplai listrik akan
ditambah. Penambahan suplai listrik akan menambah emisi karbon di atmosfer
karena pembakaran batubara menghasilkan CO2. Penggunaan kendaraan
bermotor yang berlebih juga akan menaikkan tingkat emisi karbon di atmosfer.
Hal ini disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil yang menghasilkan karbon
juga. Solusi permasalahan ini adalah energi terbarukan, tetapi pengembangan
energi terbarukan belum sampai ke tahap yang efisien sehingga penggunaan batu
bara lebih diminati. Satu hal yang dapat kita lakukan adalah menghemat energi
untuk menekan angka emisi karbon di atmosfer.
Save
energy, Save our planet!