Blue Economy Hal Baru Yang Bisa Menopang Perokonomian Indonesia
- Yohanes Talunobo Waton
- 23 Jun 2021
Kepala Pusat Peneliti Laut Dalam LIPI Bapak Dr. Nugroho Dwi Hananto menjadi pembicara dalam kegiatan Ocean Talks 7.0 : 2021 Series yang diselenggarakan oleh National Oceanographic pada hari Sabtu, 19 Juni 2021. Dalam kesempatanya disampaikan bahwa laut tidak hanya dilihat dari luasnya tapi sebenarnya yang kita lihat dari laut juga memiliki kedalaman yang sangat dalam. Laut dalam merupakan laut yang memiliki kedalaman lebih dari 200m. Dengan 75% dari total luas Indonesia adalah laut dan sebagian besar merupakan lautan dalam seperti di lautan banda yang memiliki kedalaman 7700m. Laut banda ini sendiri merupakan daerah territorial kita sendiri sehingga Indonesia berhak untuk mengelola lautan tersebut.
Hal ini menunjuukan bahwa Indonesia sendiri merupakan tempat yang sangat strategis untuk pengembangan sektor blue economy dikarenakan adanya laut dalam tersebut dan juga Indonesia sendiri diapit dua benua dan dua samudra yang dimana beberapa bagian dari benua tersebut telah memasuki daerah territorial Indonesia. Karena dihampit oleh dua benua dan dua samudra lautan Indonesia ini merupakan lautan final front tier yang merupakan tempat penemuan hal-hal baru yang ada di lautan, yang nantinya akan berdampak besar bagi kehidupan manusia. Hal ini harus sangat diperhatikan karena dengan adanya hal tersebut kita harus bisa mengelolahnya dengan baik sehingga akan sangat memungkinkan buat Indonesia bisa mencapai new discovery itu layak di jadikan jurnal mengenai nature, sains dan sebagainya.
Ketika membicarakan tentang green dan blue economy tidak akan lepas dari yang namanya SDGs atau Sustainable Development Goals yang merupakan upaya yang dilakukan di seluruh dunia hal ini dilakukan agar dalam proses green dan blue economy ini sendiri berjalan tidak akan merusak alam dan bisa dipertahankan hingga bisa menjadi produk ekonomi yang stabil. Jika tidak di lakukan SDG maka alam akan rusak seperti yang bisa kita tahu ketika melakukan green economy seperti menebang hutan upaya SDG yang dilakukan ialah melakukan penanaman pada sekitar daerah pohon yang di tebang agar daerah tersebut tidak gundul dan pohon yang ditebang bisa berkembang biak. Sama halnya dengan blue economy dengan hanya mengambil ikan dengan memilih ika-ikan yang sudah besar dan melepaskan lagi ikan-ikan yang masih bisa berkembang.
SDGs
ini sendiri memiliki 17 tujuan untuk menyejahterahkan rakyat yaitu (1) Tanpa
Kemiskinan; (2) Tanpa Kelaparan; (3) Kehidupan Sehat dan Sejahtera; (4)
Pendidikan Berkualitas; (5) Kesetaraan Gender; (6) Air Bersih dan Sanitasi
Layak; (7) Energi Bersih dan Terjangkau; (8) Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan
Ekonomi; (9) Industri, Inovasi dan Infrastruktur; (10) Berkurangnya Kesenjangan;
(11) Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan; (12) Konsumsi dan Produksi yang
Bertanggung Jawab; (13) Penanganan Perubahan Iklim; (14) Ekosistem Lautan; (15)
Ekosistem Daratan; (16) Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh; (17)
Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Dengan adanya 17 tujuan ini membuktika bahwa
SDGs ini sendiri memiliki sifat yang inklusif yang melibatkan masyarakat,
pemerintahan dan seluruh umat manusia di dunia yang dimana memiliki prinsip
kesetaraan dan tidak ada perbedaan.
Dalam
kegiatan blue economy sendiri yang akan di perjuangkan ialah SDGs nomer 14
dimana berisi mengenai ekosistem lautan. Hal ini sedang diupayakan oleh
Indonesia untuk melakukan SDGs ini dalam melaksanaka Blue Economy dengan
menggunakan sains untuk menuju laut yang kita inginkan. Terdapat 7 agenda utama
untuk ekosistem laut :
·
Clean Ocean atau laut yang bersih
·
Health and Resident Ocean atau laut yang
sehat dan tangguh
·
Indonesia bisa memprediksi laut dalam
artian memprediksi bagaimana keadaan laut di Indonesia ketika sudah menjalankan
blue economy ini.
·
Keamanan laut untuk semua masyarakat
·
Menjadikan sumberdaya laut menjadi
Sustainable Harvested and Productive Ocean
·
Transparency Ocean hal ini berkaitan
mengenai data kelautan
·
Keterikatan pada ocean
Hal
ini menjadi agenda Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar bisa mendukung SDGs
dan nantinya akan mendukung pelaksanaan blue economy
Referensi
Webinar
OCEANTALKS 7.0 “Building Stronger Blue Economy for National Economic Recovery,
Pada tanggal 19 Juni 2021